Bersetubuh dengan Dinda Wanita Soleha
Cerita bokep – Sebuah kisah seorang pria ngentot teman kerja perempuannya yang selama ini terkenal solehah dan berjilbab rapi serta sudah bersuami. Simak selengkapnya berikut ini cerita ngentotnya!
Di kantorku ada seorang wanita berjilbab yang sangat cantik dan anggun. Tingginya sekitar 165 cm dengan tubuh yang langsing. Kulitnya putih dengan lengsung pipit di pipi menambah kecantikannya, suaranya halus dan lembut. Setiap hari dia mengenakan baju gamis yang panjang dan longgar untuk menyembunyikan lekuk tubuhnya, namun aku yakin bahwa tubuhnya pasti indah.
Namanya Fatma, dia sudah bersuami dan beranak 2, usianya sekitar 30 tahun. Dia selalu menjaga pandangan matanya terhadap lawan jenis yang bukan muhrimnya, dan jika bersalamanpun dia tidak ingin bersentuhan tangan. Namun kesemua itu tidak menurunkan rasa ketertarikanku padanya, bahkan aku semakin penasaran untuk bisa mendekatinya apalagi sampai bisa menikmati tubuhnya…
Ya…. Benar… Aku memang terobsesi dengan temanku ini. Dia betul-betul membuatku penasaran dan menjadi objek khayalanku siang dan malam di saat kesendirianku di kamar kost. Aku sebenarnya sudah berkeluarga dan memiliki 2 orang anak yang masih kecil-kecil, namun anak dan istriku berada di luar kota dengan mertuaku, sedangkan aku di sini kost dan pulang ke istriku seminggu sekali. Kesempatan untuk bisa mendekatinya akhirnya datang juga,
Ketika aku dan dia ditugaskan oleh atasan kami untuk mengikuti workshop di sebuah hotel di kota Bandung selama seminggu. Hari-hari pertama workshop aku berusaha mendekatinya agar bisa berlama-lama ngobrol dengannya, namun Dia benar-benar tetap menjaga jarak denganku, hingga pada hari ketiga kami mendapat tugas yang harus diselesaikan secara bersama-sama dalam satu unit kerja.
Hasil pekerjaan harus diserahkan pada hari kelima. Untuk itu kami bersepakat untuk mengerjakan tugas tersebut di kamar hotelnya, karena kamar hotel yang ditempatinya terdiri dari dua ruangan, yaitu ruang tamu dan kamar tidur. Sore harinya pada saat tidak ada kegiatan workshop, aku sengaja jalan-jalan untuk mencari obat perangsang dan kembali lagi sambil membawa makanan dan minuman ringan.
Sekitar jam tujuh malam aku mendatangi kamarnya dan kami mulai berdiskusi tentang tugas yang diberikan. Selama berdiskusi kadang-kadang Fatma bolak-balik masuk ke kamarnya untuk mengambil bahan-bahan yang dia simpan di kamarnya, dan pada saat dia masuk ke kamarnya untuk kembali mengambil bahan yang diperlukan maka dengan cepat aku membubuhkan obat perangsang yang telah aku persiapkan.
Dan aku melanjutkan pekerjaanku seolah-olah tidak terjadi apa-apa ketika dia kembali dari kamar. Hatiku mulai berbunga-bunga, karena obat perangsang yang kububuhkan pada minumannya mulai bereaksi. Hal ini tampak dari deru napasnya yang mulai memburu dan duduknya gelisah serta butiran-butiran keringat yang mulai muncul dikeningnya.
Selain itu pikirannyapun nampaknya sudah susah untuk focus terhadap tugas yang sedang kami kerjakan Namun dengan sekuat tenaga dia tetap menampilkan kesan sebagai seorang wanita yang solehah, walaupun seringkali ucapannya secara tidak disadarinya disertai dengan desahan napas yang memburu dan mata yang semakin sayu.
Aku masih bersabar untuk tidak langsung mendekap dan mencumbunya, kutunggu hingga reaksi obat perangsang itu benar-benar menguasainya sehingga dia tidak mampu berfikir jernih. memekrapet.com Setelah sekitar 30 menit, nampaknya reaksi obat perangsang itu sudah menguasainya, hal ini Nampak dari matanya yang semakin sayu dan nafas yang semakin menderu serta gerakan tubuh yang semakin gelisah.
Dia sudah tidak mampu lagi focus pada materi yang sedang didiskusikan, hanya helaan nafas yang tersengal diserta tatapan yang semakin sayu padaku. Cerita Ngentot
Aku mulai menggeser dudukku untuk duduk berhimpitan disamping kanannya, dia seperti terkejut namun tak mampu mengeluarkan kata-kata protes atau penolakan, hanya Nampak sekilas dari tatapan matanya yang memandang curiga padaku dan ingin menggeser duduknya menjauhiku, namun nampaknya pengaruh obat itu membuat seolah-olah badannya kaku dan bahkan seolah-olah menyambut kedatangan tubuhku.
Setelah yakin dia tidak menjauh dariku, tangan kiriku mulai memegang tangan kanannya yang ia letakkan di atas pahanya yang tertutup oleh baju gamisnya. Tangan itu demikian halus dan lembut, yang selama ini tidak pernah disentuh oleh pria selain oleh muhrimnya. Tangannya tersentak lemah dan ada usaha untuk melepaskan dari genggamanku, namun sangat lemah bahkan bulu-bulu halus yang ada di lengannya berdiri seperti dialiri listrik ribuan volt. Matanya terpejam dan tanpa sadar mulutnya melenguh..
”Ouhh….”, tangannya semakin basah oleh keringat dan tanpa dia sadari tangannya meremas tanganku dengan gemas.
Aku semakin yakin akan reaksi obat yang kuberikan… dan sambil mengutak-atik laptop, tanpa sepengetahuannya aku aktifkan aplikasi webcam yang dapat merekam kegiatan kami di kursi panjang yang sedang kami duduki dengan mode tampilan gambar yang di hide sehingga kegiatan kami tak terlihat di layar monitor.
Lalu tangan kananku menggenggam tangan kanannya yang telah ada dalam genggamanku, tangan kiriku melepaskan tangan kanannya yang dipegang dan diremas mesra oleh angan kananku, sehingga tubuhku menghadap tubuhnya dan tangan kiriku merengkuh pundaknya dari belakang. Matanya medelik marah dan dengan terbata-bata dan nafas yang memburu dia berkata
“Aaa…aapa..apaan….nih……Pak..?”
Dengan lemah tangan kirinya berusaha melepaskan tangan kiriku dari pundaknya. Namun gairahku semakin meninggi, tanganku bertahan untuk tidak lepas dari pundaknya bahkan dengan gairah yang menyala-nyala wajahku langsung mendekati wajahnya dan secara cepat bibirku melumat gemas bibir tipisnya yang selama ini selalu menggoda nafsuku. Nafsuku semakin terpompa cepat setelah merasakan lembut dan nikmatnya bibir tipis Fatma, dengan penuh nafsu kuhisap kuat bibir tipis itu.
“Ja..jangan …Pak Ouhmmhhh… mmmhhhh…”
Hanya itu kata yang terucap dari bibirnya.. karena bibirnya tersumpal oleh bibirku.
Dia memberontak.., tapi kedua tangannya dipegang erat oleh tanganku, sehingga ciuman yang kulakukan berlangsung cukup lama.
Fatma terus memberontak…, tapi gairah yang muncul dari dalam dirinya akibat efek dari obat perangsang yang kububuhkan pada minumannya membuat tenaga berontaknya sangat lemah dan tak berarti apa-apa pada diriku. Bahkan semakin lama kedua tangannya bukan berusaha untuk melepaskan dari pegangn tanganku tapi seolah mencengkram erat kedua tanganku seperti menahan nikmatnya rangsangan birahi yang kuberikan padanya, perlahan namun pasti bibirnya mulai membalas hisapan bibirku, sehingga terjadilah ciumannya yang panas menggelora, matanya tertutup rapat menikmati ciuman yang kuberikan.
Pegangan tanganku kulepaskan dan kedua tanganku memeluk erat tubuhnya sehingga dadaku merasakan empuknya buahdada yang tertutup oleh baju gamis yang panjang. Dan kedua tangannyapun memeluk erat dan terkadang membelai mesra punggungku. Bibirku mulai merayap menciumi wajahnya yang cantik, tak semilipun dari permukaan wajahnya yang luput dari ciuman bibirku. Mulutnya ternganga… matanya mendelik dengan leher yang tengadah…
”Aahhh….. ouh…… mmmhhhh…. eehh… ke.. na.. pa….. begi..nii…ouhhh …”
Erangan penuh rangsangan keluar dari bibirnya disela-sela ucapan ketidakmengertian yang terjadi pada dirinya..
Sementara bibirku menciumi wajah dan bibirnya dan terkadang lehernya yang masih tertutup oleh jilbab yang lebar…, secara perlahan tangan kanan merayap ke depan tubuhnya dan mulai meremas buah dadanya..
”Ouhhh….aahhh…”
Kembali dia mengerang penuh rangsangan. Tangan kirinya memegang kuat tangan kananku yang sedang meremas buah dadanya. Tetapi ternyata tangannya tidak berusaha menjauhkan telapak tanganku dari buahdadanya, bahkan mengarahkan jariku pada putting susunya agar aku mempermainkan putting susunya dari luar baju gamis yang dikenakannya.
“ouh…ouh…ohhh…..”
Erangan penuh rangsangan semakin tak terkendali keluar dari mulutnya Telapak tanganku dengan intens mempermainkan buahdadanya…, keringat sudah membasahi gamisnya…, bahkan tangan kanannya dengan gemas merengkuh belakang kepalaku dan mengacak-ngacak rambutku serta menekan wajahku agar ciuman kami semakin rapat…
Nafasnya semakin memburu dengan desahan dan erangan nikmat semakin sering keluar dari mulutnya yang indah. Tangan kananku dengan lincah mengeksplorasi buahdada, pinggang dan secara perlahan turun ke bawah untuk membelai pingggul dan pantatnya yang direspon dengan gerakan menggelinjang menahan nikmatnya nafsu birahi yang terus menderanya. Bokep barat
Tangan kananku semakin turun dan membelai pahanya dari luar gamis yang dikenakannya… dan terus kebawah hingga ke ujung gamis bagian bawah. lalu tanganku menyusup ke dalam sehingga telapak tanganku bisa langsung menyentuh betisnya yang jenjang..
Ouhhh… sungguh halus dan lembut terasa betis indah ini, membuat nafsuku semakin membumbung tinggi, penisku semakin keras dan bengkak sehingga terasa sakit karena terhimpit oleh celana panjang yang kukenakan, maka secara tergesa-gesa tangan kiriku menarik sleting celana dan mengeluarkan batang penisku yang tegak kaku.
Dari sudut matanya, Fatma melihat apa yang kulakukan dan dengan mata yang terbelalak dan mulut ternganga ia menjerit pelan melihat penisku yang tegak kaku keluar dari dalam celana
”Aaaihhh…”.
Dari sorot matanya, tampak gairah yang semakin menyala-nyala ketika menatap penis tegakku. Belaian tangan kananku semakin naik ke atas…., ke lututnya, lalu…. Cukup lama bermain di pahanya yang sangat halus…., Fatma semakin menggelinjang ketika tangan kananku bermain di pahanya yang halus, dan mulutnya terus-terusan mengerang dan mengeluh nikmat
“ Euhh….. ouhhhh….. hmmmnnn…. Ahhhhh……”
Tanganku lalu naik menuju pangkal paha…., terasa bahwa bagian cd yang berada tepat di depan vaginanya sudah sangat lembab dan basah. Tubuhnya bergetar hebat ketika jari tanganku tepat berada di depan vaginanya, walaupun masih terhalang CD yang dikenakannya…, tubuhnya mengeliat kaku menahan rangsangan nikmat yang semakin menderanya sambil mengeluarkan deru nafas yang semakin tersengal
“Ouh….ouhhhh…”
Ketika tangan kananku menarik CD yang ia kenakan…., ternyata kedua tangan Fatma membantu meloloskan CD Itu dari tubuhnya. Kusingkapkan bagian bawah gamis yang ia kenakan ke atas hingga sebatas pinggang, hingga tampak olehku vaginanya yang indah menawan, kepalanya kuletakan pada sandaran lengan kursi..,
kemudian pahanya kubuka lebar-lebar.., kaki kananku menggantung ke bawah kursi, sedangkan kaki kiriku terlipat di atas kursi. Dengan masih mengenakan celana panjang, kuarahkan penisku yang keluar melalui sleting yang terbuka ke lubang vagina yang merangsang dan sebentar lagi akan memberikan berjuta-juta kenikmatan padaku.
Ku gesek-gesekan kepala penisku pada lipatan liang vaginanya yang semakin basah..
”Auw…auw….. Uuhhhh….. uuuhhh…. Ohhh ….”
Dia mengaduh dan mengeluh… membuatku bertanya-tanya apakah ia merasa kesakitan atau menahan nikmat, tapi kulihat pantatnya naik turun menyambut gesekan kepala penisku seolah tak sabar ingin segera dimasuki oleh penisku yang tegang dan kaku…. Lalu dengan hentakan perlahan ku dorong penisku dan… Blessshhh….
Kepala penisku mulai menguak lipatan vaginanya dan memasuki lorong nikmat itu dan..
“AUW… AUW…. Auw… Ouhhh……uhhhh…… aaahhhh…”
Tanpa dapat terkendali Fatma mengaduh dan mengerang nikmat dan mata terpejam rapat…., rintihan dan erangan Fatma semakin merangsangku dan secara perlahan aku mulai memaju mundurkan pantatku agar penisku mengocok liang vaginanya dan memberikan sensasi nikmat yang luar biasa.
Hal yang luar biasa dari Fatma ternyata dia terus mengaduh dan mengerang setiap aku menyodokkan batang penisku ke dalam vaginanya.
Rupanya dia merupakan tipe wanita yang selalu mengaduh dan mengerang tak terkendali dalam mengekspresikan rasa nikmat seksual yang diterimanya. Tak berapa lama kemudian, tanpa dapat kuduga, kedua tangan Fatma merengkuh pantatku dan menarik pantatku kuat-kuat dan pantatnya diangkatnya sehingga seluruh batang penisku amblas ditelan liang vagina yang basah, sempit dan nikmat. Lalu tubuhnya kaku sambil mengerang nikmat.
“Auuuww…. Auuuwww…… Auuuuuhhhh….. Aakkkhhhh…..”
kedua kakinya terangkat dan betisnya membelit pinggangku dengan telapak kaki yang menekan kuat pantatku hingga gerakan pantatku agak terhambat dan kedua tangannya merengkuh pundakku dengan kuat dan beberapa saat kemudian tubuhnya kaku namun dinding vaginanya memijit dan berkedut sangat kuat dan nikmat membuat mataku terbelalak menahan nikmat yang tak terkatakan.
Lalu …. badannya terhempas lemah…, namun liang vaginanya berkedut dan meremas dengan sangat kuat batang penisku sehingga memberikan sensasi nikmat yang luar biasa.
Gairah yang begitu tinggi akibat rangsangan yang diterimanya telah mengantarnya menuju orgasmenya yang pertama. Keringat tubuhku membasahi baju membuatku tidak nyaman, sambil membiarkannya menikmati sensasi nikmatnya orgasme yang baru diperolehnya dengan posisi penisku yang masih menancap di liang vaginanya, aku membuka bajuku hingga bertelanjang dada tetapi masih mengenakan celana panjang.
Lalu secara perlahan aku mulai mengayun pantatku agar penisku mengocok liang vaginanya.
Rasa nikmat kembali menderaku akibat gesekan dinding vaginanya dengan batang penisku. Perlahan namun pasti, pantat Fatma merespon setiap gerakan pantatku. Pinggul dan pantatnya bergoyang dengan erotis membalas setiap gerakanku.
Mulutnyapun kembali mengaduh mengekspresikan rasa nikmat yang kembali dia rasakan
“Auw…Auw… Auuuwww…. Ouhhh…. Aahhh…”
Rangsangan dan rasa nikmat yang kurasakanpun semakin menjadi-jadi. Dan erangan nikmatnyapun terus-menerus diperdengarkan oleh bibirnya yang tipis menggairahkan sambil kepala yang bergoyang kekiri dan ke kanan diombang-ambingkan oleh rasa nikmat yang kembali menderanya
“Auw…Auw… Auuuwww…. Oohhh… ohhh… oohhh…”
Erangan nikmat semakin tak terkendali dan seolah puncak kenikmatan akan kembali menghampirinya hal ini tampak dari gelinjang tubuhnya yang semakin cepat dan kedua tangannya yang kembali menarik-narik pantatku agar penisku masuk semakin dalam mengobok-obok liang nikmatnya dan kedua kakinya sudah mulai membelit pantatku. Namun aku mencabut penisku , dan hal itu membuat Fatma gelagapan sambil berkata terbata-bata
“Ke..napa…..di cabut…? Ouh…. Oh…”
Dengan sorot mata protes dan napas yang tersengal-sengal…
“Ribet ….”
Kataku, sambil berdiri dan membuka celana panjang sekaligus dengan CD yang kukenakan.
Lalu sambil menatapnya
“Gamisnya buka dong..!”
Dia menatapku ragu.., namun dorongan gairah telah membutakan pikirannya apalagi dengan penuh gairah dia melihatku telanjang bulat di hadapannya, maka dengan tergesa-gesa dia berdiri dihadapanku dan melolosi seluruh pakaian yang dikenakannya…, mataku melotot menikmati pemandangan yang menggairahkan itu. Oohhh….
kulitnya benar-benar putih dan halus, penisku terangguk-angguk semakin tegang dan keras. Dia melepaskan gamis dan BHnya sekaligus, hingga dihadapanku telah berdiri bidadari yang sangat cantik menggairahkan dalam keadaan bulat menantangku untuk segera mencumbunya.
Dalam keadaan berdiri aku langsung memeluknya dan bibirku mencium bibirnya dengan penuh gairah…. Diapun menyambut ciumanku dengan gairah yang tak kalah panasnya. Bibir dan lidahku menjilati bibir, pipi lalu ke lehernya yang jenjang yang selama ini selalu tertutup oleh jilbabnya yang lebar…. Fatma mendongakkan kepala hingga lehernya semakin mudah kucumbu… Penisku yang tegang menekan-nekan selangkangannya membuat dia semakin bergairah.
Dengan gemetar, tangannya meraih batang penisku dan mengarahkan kedepan liang vaginanya yang sudah sangat basah dan gatal., kaki kanannya dia angkat keatas kursi sehingga kepala penisku lebih mudah menerobos liang vaginanya dan blesshh….. kembali rasa nikmat menjalar di sekujur pembuluh nadiku dan mata Fatmapun terpejam merasakan nikmat yang tak terperi dan dari mulutnyapun erangan nikmat
“Auw… Auww… Oohh….. akhhh….”
Kepalanya terdongak dan kedua tangannya memeluk erat punggungku. Lalu pantatku mulai bergerak maju mundur agar batang penisku menggesek dinding vaginanya yang sempit, basah dan berkedut nikmat menyambut setiap gesekan dan kocokan batang penisku yang semakin tegang dan bengkak. Diiringi dengan rintihan nikmat Fatma yang khas… …
”Auw… Auw… Ouhh… ouhh…ahhh…”
Sambil pantatku memompa liang vaginanya yang nikmat, kepala Fatma semakin terdongak ke belakang sehingga wajahku tepat berada didepan buahdadanya yang sekal dan montok, maka mulut dan lidahku langsung menjilati dan menghisap buah dada indah itu.. putting susunya semakin menonjol keras. Fatma semakin mengerang nikmat…
”Auw… Auw… Ouhh… ouhh…ahhh…”
Gerakan tubuh Fatma semakin tak terkendali, dan tiba-tiba kedua kakinya terangkat dan membelit pinggangku, kemudian dia melonjak-lonjankkan tubuhnya sambil memeluk erat tubuhku sambil menjerit semakin keras …
”Auw… Auw… Ouhh… ouhh…ahhh…”.
Kedua tanganku menahan pantatnya agar tidak jatuh dan penisku tidak lepas dari liang vaginanya sambil merasakan nikmat yang tak terperi… Tak lama kemudian kedua tangannya memeluk erat punggungku dan mulutnya menghisap dan menggigit kuat leherku. Tubuhnya kaku…., dan dinding vaginanya meremas dan memijit-mijit nikmat batang penisku. Dan tak lama kemudian
“AAAAUUUUWWWW………..Hhhooohhhh….”
Dia mengeluarkan jeritan dan keluhan panjang sebagai tanda bahwa dia telah mendapatkan orgasme yang kedua kali…
Tubuhnya melemas dan hampir terjatuh kalau tak ku tahan. Lalu dia terduduk di kursi sambil mengatur nafasnya yang tersengal-sengal, badannya basah oleh keringat yang bercucuran dari seluruh pori-pori tubuhnya.
Tapi dibalik rasa lelah yang menderanya, gairahnya masih menyala-nyala ketika melihat batang penisku yang masih tegang mengangguk-angguk. Aku duduk disampingnya dengan nafas yang memburu oleh gairah yang belum terpuaskan. Tiba-tiba dia berdiri membelakangiku, kakinya mengangkang dan pantatnya diturunkan mengarahkan liang vaginanya agar tepat berada diatas kepala penisku yang berdiri tegak.
Tangan kanannya meraih penisku agar tepat berada di depan liang vaginanya dan … bleshhhh….
“AUUWW…. Auww…. Ahhhh…”
Secara perlahan dia menurunkan pantatnya sehingga kembali batang penisku menyusuri dinding vagina yang sangat nikmat dan memabukkan..
”Aaahhh……”
erangan nikmat kembali keluar dari mulutnya. Lalu dia mulai menaik turunkan pantatnya agar batang penisku mengaduk-ngaduk vaginanya dari bawah.
Semakin lama gerakannya semakin melonjak-lonjak sambil tiada henti mengerang penuh kenikmatan, kedua tanganku memegang kedua buahdadanya dari belakang sambil meremas dan mempermainkan putting susu yang semakin keras dan menonjol. Kepalanya mulai terdongak dan menoleh kebelakang mencari bibirku atau bagian leherku yang bisa diciumnya dan kamipun berciuman dalam posisi yang sangat menggairahkan… lonjakan tubuhnya semakin keras dan kaku dan beberapa saat kemudian kembali batang penisku merasakan pijatan dan remasan yang khas dari seorang wanita yang mengalami orgasme sambil menjerit nikmat
“AAAUUUUUWWWWW…….. Aaakkhhhh………”
Namun saat ini, aku tidak memberi waktu padanya untuk beristirahat, karena aku merasa ada dorongan dalam tubuhku untuk segera mencapai puncak, karena napasku sudah tersengal-sengal tidak teratur, maka kuminta ia untuk posisi nungging dengan kaki kanan di lantai sedang kaki kiri di tempat duduk kursi sedangkan kedua tangannya bertahan pada kursi.
Lalu kaki kananku menjejak lantai sedang kaki kiriku kuletakkan dibelakang Kaki kirinya sehingga selangkanganku tepat berada di belahan pantatnya yang putih, montok dan mengkilat oleh basahnya keringat. Tangan kananku mengarahkan kepala penisku tepat pada depan liang vaginanya yang basah dan semakin menggairahkan. Lalu aku mendorong pantatku hingga blessshhh….
“Auw… Auw… Ouhhhh….”
Kembali ia mengeluh nikmat ketika merasakan batang penisku kembali memasuki dirinya dari belakang. Kugerakan pantatku agar batang penisku kembali mengocok dinding vaginanya. Fatma memaju mundurkan pantatnya menyambut setiap sodokan batang penisku sambil tak henti-henti mengerang nikmat..Ouh… ohhh…ayoo.. Pak…ayo… ohh…ouhh…” Rupanya dia merasakan batang penisku yang semakin kaku dan bengkak yang menandakan bahwa beberapa saat lagi aku mencapai orgasme.
Dia semakin bergairah menyambut setiap sodokan batang penisku, hingga akhirnya gerakan tubuhku semakin tak terkendali dan kejang-kejang dan pada suatu titik aku menancapkan batang penisku sedalam-dalamnya pada liang vaginanya yang disambut dengan remasan dan pijitan nikmat oleh dinding vaginanya sambil berteriak nikmat
“Auuuuwwwhhhhhhh…… Aakkhhh…….”
Dan diapun berteriak nikmat bersamaan denganku. Dan Cretttt…. Creeetttt… crettttt spermaku terpancar deras membasahi seluruh rongga diliang vaginanya yang nikmat…
Tubuh Fatma ambruk telungkup dikursi dan tubuhkupun terhempas di kursi sambil memeluk tubuhnya dari belakang dengan helaan napas yang tersengal-sengal kecapaian… punggungku tersandar lemas pada sandaran kursi sambil berusaha menarik nafas panjang menghirup udara sebanyak-banyaknya. Bokep Jepang
Dan kuperhatikan Fatmapun tersungkur kelelahan sambil telungkup di atas kursi. Sambil beristirahat mengumpulkan napas dan tenaga yang hilang akibat pergumulan yang penuh nikmat, mataku menatap tubuh bugil Fatma yang basah oleh keringat. Dan terbayang olehku betapa liarnya Fatma barusan pada saat dia mengekspresikan kenikmatan seksual yang menghampirinya. Semua itu diluar dugaanku.
Aku tak menyangka Fatma yang demikian anggun dan lemah lembut bisa demikian liar dalam bercinta…… Mataku menyusuri seluruh tubuh Fatma yang bugil dan basah oleh keringat….
Uhhh……. .. Tubuh itu benar-benar sempurna …… Putih , halus dan mulus…. Beruntung sekali malam ini aku bisa menikmati tubuh indah ini.
Aku terus menikmati pemandangan indah ini, sementara Fatma nampaknya benar-benar kelelahan sehingga tak sadar bahwa aku sedang menikmati keindahan tubuhnya… Semakin aku memandangi tubuh indah itu, perlahan-lahan gairahku muncul kembali seiring dengan secara bertahap tubuhku pulih dari kelelahan yang menimpaku.
Dalam hati aku berbisik agar malam ini aku bisa menikmati tubuh Fatma sepuas-puasnya sampai pagi. Membayangkan hal itu, gairahku dengan cepat terpompa dan perlahan-lahan penisku mulai mengeras kembali….
Perlahan tanganku membelai pinggulnya yang indah, dan bibirku menciumi pundaknya yang basah oleh keringat…., namun nampaknya Fatma terlalu lelah untuk merespon cumbuanku, dia masih terlena dengan kelelahannya… mungkin dia tertidur kelelahan.
Posisi kami yang berada di atas kursi panjang ini membuatku kurang nyaman…, maka kuhentikan cumbuanku, kedua tanganku merengkuh tubuh indah Fatma dan dengan sisa-sisa tenaga yang mulai pulih kubopong tubuh indah itu ke kamar.
Dengan penuh semangat aku membopong tubuh bugil Fatma kearah kamar. Kuletakkan tubuhnya dengan hati-hati dalam posisi telentang. Fatma hanya melenguh lemah dengan mata yang masih terpejam. Aku duduk di atas kasur sambil memperhatikan tubuh indah ini lebih seksama.
Semakin keperhatikan semakin terpesona aku akan kesempurnaan tubuh Fatma yang sedang telanjang bugil. Kulit yang demikian putih , halus dan mulus….. dengan bagian selangkangan yang benar-benar sangat indah dan merangsang.
Di sela-sela liang vaginanya terlihat lelehan spermaku yang keluar dari dalam liang vaginanya mengalir keluar ke sela-sela kedua pahanya.. Aku mengambil tissue yang ada di pinggir tempat tidur dan mengeringkan lelehan sperma itu dengan penuh perasaan. Fatma menggeliat lemah., lalu matanya terbuka sedikit sambil mendesah..
”uhhh……”
Bibir dan lidahku tergoda untuk menciumi dan menjilati batang paha Fatma yang demikian putih dan mulus. Dengan penuh nafsu bibir dan lidahku mulai mencumbu pahanya. Seluruh permukaan kulit paha Fatma kuciumi dan jilati… tak ada satu milipun yang terlewat. Lambat laun gairah Fatma kembali terbangkitkan, mulutnya mendesis nikmat dan penuh rangsangan
“uhhh….. ohhhh… sssssttt…”
Sementara telapak tanganku bergerak lincah membelai dan mengusap paha, pantat, perut dan akhirnya meremas-remas buahdadanya yang montok. Erangannya semakin keras ketika aku memelintir putting susunya yang menonjol keras
“Euhh….. Ouhhh…. Auw…… Ahhh…”
Disertai dengan gelinjang tubuh menahan nikmat yang mulai menyerangnya. Penisku semakin keras dan aku mulai memposisikan kedua pahaku di bawah kedua pahanya yang terbuka, lalu mengarahkan penisku ke tepat di lipatan vaginanya yang basah dan licin.
Kugesek-gesekan kepala penisku sepanjang lipatan vaginanya, tubuhnya semakin bergelinjang…., pantatnya bergerak-gerak menyambut penisku seolah-olah tak sabar ingin ditembus oleh penis tegangku. Namun aku terus merangsang vaginanya dengan penisku…., dia semakin tak sabar …… tubuhnya semakin bergelinjang hebat.
Dan akhirnya ia bangkit dan mendorong tubuhku hingga telentang di atas kasur, dia langsung menduduki selangkanganku… mengangkat pantatnya dan tangannya dengan gemetar meraih penisku dan mengarahkan ke tepat liang vaginanya, lalu langsung menekan pantatnya dalam-dalam hingga……. Blessshhhh……. batang penisku langsung menerobos dinding vaginanya yang basah namun tetap sempit dan berdenyut-denyut. Mataku nanar menahan nikmat…., napasku seolah-olah terhenti menahan nikmat yang ku terima…
”Uhhhh…..”
Mulutku berguman menahan nikmat. Dengan mata terpejam menahan nikmat, Fatmapun mengaduh.
”Auuww…. OOhhhhhhh……”
Pantatnya dia diamkan sejenak merasakan rasa nikmat yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Lalu secara perlahan dia menaik turunkan pantatnya hingga penisku mengocok-ngocok vaginanya dari bawah….. Erangan khasnya kembali dia perdengarkan
“Auw….. auw…. auw… euhhhh…..”
Semakin lama gerakan pantatnya semakin bervariasi…, kadang berputar-putar…. Kadang maju mundur dan terkadang ke atas ke bawah bagaikan piston sambil tak henti-hentinya mengaduh nikmat…
Gerakannya semakin lincah dan liar, membuat aku tak henti-hentinya menahan nikmat. Kembali aku terpana oleh keliaran Fatma dalam bercinta…., sungguh aku tak menyangka…..Wanita sholeh…., anggun dan lembut ini begitu liar dan lincah.
”Ouhhhh…. ouhhhh …”
Aku pun mengeluh nikmat menyahuti erangan nikmat yang keluar dari bibirnya yang tipis. Buahdadanya yang montok dan indah terguncang-guncang keras akibat gerakannya yang lincah dan membuatku tanganku terangsang untuk meremasnya, maka kedua buahdada itu kuremas-remas gemas. Fatma semakin mengerang nikmat
“Auw…. Auw….auhh….ouhhh…”
Lalu gerakannya semakin keras tak terkendali…, kedua tangannya mencengkram erat kedua tanganku yang sedang meremas-remas gemas buahdadanya…,, dan badannya melenting sambil menghentak-hentakkan pantatnya dengan keras hingga penisku masuk sedalam-dalamnya….
Dan akhirnya tubuhnya kaku disertai dengan jeritan yang cukup keras
“Aaaaakkhhhsssss………….”
Dan tubuhnya ambruk menindihku……. Namun dinding vaginanya berdenyut-denyut serta meremas-remas batang penisku…. Membuatku semakin melayang nikmat….
Ya…. Fatma baru saja memperoleh orgasme yang pertama di babak kedua ini…. Dengan tubuh yang lemas dan napas yang tersengal-sengal bagaikan orang sudah melakukan lari marathon bibirnya menciumi lembut pipiku dan berkata sambil mendesah…
”Bapak…. Benar-benar hebat….”
Lalu mengecup bibirku dan kembali kepalanya terkulai di samping kepalaku sehingga dadaku merasakan empuknya dihimpit oleh buahdadanya yang montok.Penis tegangku masih menancap dengan kokoh di dalam liang vaginanya, dan semakin lama denyutan dinding vaginanyapun semakin melemah… Kugulingkan tubuhnya hingga tubuhku menindih tubuhnya dengan tanpa melepaskan batang penisku dari jepitan vaginanya.
Tangan kananku meremas-meremas buah dadanya diselingin memilin-milin putting susu sebelas kiri, sementara bibirku menjilati dan menghisap-hisap putting susu sebelah kanan, sambil pantatku bergerak perlahan mengocok-ngocok vaginanya. Bokep
Perlahan namun pasti…, Fatma mulai menggeliat perlahan-lahan…, rangsangan kenikmatan yang kulakukan kembali membangkitkan gairahnya yang baru saja terpuaskan…
“Emmhhh…… euhhhh……… auh……..”
Dengan kembali dia mengerang nikmat… Pinggulnya bergoyang mengimbangi goyanganku…. Kedua tangannya merengkuh punggungku….
“Auw…. Auw…… ahhh….auhhh…”
Kembali dia mengaduh dengan suara yang khas, menandakan kenikmatan telah merasuki dirinya… Goyang pinggulnya semakin lincah disertai dengan jeritan-jeritannya yang khas. Dalam posisi di bawah Fatma menampilkan gerakan-gerakan yang penuh sensasi… Berputar…., menghentak-hentak …, maju mundur bahkan gerakan patah-patah seperti yang diperagakan oleh penyanyi dangdut terkenal.
Kembali aku terpana oleh gerakan-gerakannya…. Yang semua itu tentu saja memberikan kenikmatan yang tak terhingga padaku….. Sambil mengerang dan mengaduh nikmat…, tangannya menarik kepalaku hingga bibirnya bisa menciumi dan menghisap leherku dengan penuh nafsu. Gerakan pinggul Fatma sudah berubah menjadi lonjakan-lonjakan yang keras tak terkendali, kedua kakinya terangkat dan membelit dan menekan pantatku hingga pantatku tidak bisa bergerak, Kedua tangannya menarik-narik pundakku dengan keras dengan mata terpejam dan gigi yang bergemeretuk.
Dan akhirnya tubuhnya kaku sambil menjerit seperti yang yang disembelih…
”AAkkkkkhhhh…….”
Kembali Fatma mengalami orgasme untuk ke sekian kalinya…. Aku hanya terdiam tak bisa bergerak tapi merasakan nimat yang luar biasa, karena walaupun terdiam kaku, namun dinding vagina Fatma berkontraksi sangat keras sehingga memijit dan memeras nikmat batang penisku yang semakin membengkak Tak lama kemudian tubuhnya melemas…., kedua kakinya sudah terjulur lemah Kuperhatikan napasnya tersengal-sengal…, Fatma menatap wajahku yang berada diatas tubuhnya.,
Lalu dia tersenyum seolah-olah ingin mengucapkan terima kasih atas puncak kenikmatan yang baru dia peroleh….
Kukecup bibirnya dengan lembut… Tubuhku kutahan dengan kedua tangan dan kakiku agar tidak membebani tubuhnya, Sambil bibirku terus menciumi bibir, pipi, leher , dada, hingga putting susunya untuk merangsangnya agar gairahnya segera bangkit kembali…
Kuubah posisi tubuhku hingga aku terduduk dengan posisi kedua kaki terlipat dibawah kedua paha Fatma yang terangkat mengapit pinggangku. Buahdadanya yang indah dan basah oleh keringat begitu menggodaku. Dan kedua tanganku terjulur untuk meremas-remas buah dada yang montok dan indah
“Euhh…. Euhhh…. “
Kembali tubuhnya menggeliat merasakan gairah yang kembali menghampirinya. Sambil kedua tanganku mempermainkan buahdadanya yang montok…, pantatku kembali berayun agar penisku kembali mengaduk-ngaduk liang vagina Fatma yang tak henti-hentinya memberikan sensasi nikmat yang sukar tuk dikatakan….
Hentakan pantatku semakin lama semakin keras membuat buah dadanya terguncang-guncang indah. Erangan nikmat yang khas kembali dia perdengarkan…. Kepalanya bergerak ke kanan dan kekiri seperti dibanting oleh rasa nikmat yang kembali menyergapnya…
Pinggul Fatma mulai membalas setiap hentakan pantatku….., bahkan semakin lama semakin lincah disertai dengan lenguhan dan jeritan nikmat yang khas…. Kedua tanganku memegangi kedua lututnya hingga pahanya semakin terbuka lebar membuat gerakan pinggulku semakin bebas dalam mengaduk dan mengocok vaginanya.
“Auw….Auw…. Auw…. Aahhh….ahhhh”
Erangan nikmat semakin meningkatkan gairahku…. Dan penisku semakin bengkak…. Dan ternyata dengan posisi seperti membuat jepitan vagina semakin kuat dan membuatku semakin nikmat. Dan tanpa dapat kukendalikan gerakanku semakin liar tak terkendali seiring dengan rasa nikmat yang semakin menguasai diriku…
Fatmapun mengalami hal yang sama…, penisku yang semakin membengkak dengan gerakan-gerakan liar yang tak terkendali membuat orgasme kembali dengan cepat menghampirinya dan dia pun kembali menjerit-jerit nikmat menjemput orgasme yang segera tiba…
“Auw….Auw…. Auw…. Aahhh….ahhhh”
Akupun merasa bahwa orgasme akan menghampiriku…., tanpa dapat kukendalikan gerakan sudah berubah menjadi hentakan-hentakan yang keras dan kaku. Hingga akhirnya orgasme itu datang secara bersamaan dan kamipun menjerit secara bersamaan bagaikan orang yang tercekik.
“AAkkkkkkhhssss…………..”
Pinggul kami saling menekan dengan keras dan kaku sehingga seluruh batang penisku amblas sedalam-dalamnya dan beberapa saat kemudian. Creetttt….creeettttt…. cretttt…..
Sperma kental terpancar dari penisku menyirami liang vagina Fatma yang juga berdenyut dan meremas dengan hebatnya…
Tubuhkupun ambruk… ke pinggir tubuh Fatma yang terkulai lemah…., namun pantatku masih diatas selangkangan Fatma sehingga Penisku masih menancap di dalam liang vaginanya. Kami benar-benar kelelahan sehingga akupun tertidur dalam posisi seperti itu….
Malam itu benar-benar kumanfaatkan untuk menikmati tubuh Fatma sepuas-puasnya.. Entah berapa kali malam itu kami bersetubuh……., yang kutahu adalah kami selalu mengulangi berkali-kali…. Hingga hampir subuh…. Dan tertidur dengan pulasnya karena semua tenaga telah terkuras habis …
Pagi-paginya sekitar jam 6 pagi aku mendengar Fatma menjerit..
”Apa yang telah terjadi..? Kenapa bisa terjadi begini..?”
Lalu dia menangis tersedu-sedu sambil tiada henti mengucap istigfar…. Sambil tak mengerti mengapa kejadian semalam bisa terjadi.Tak lama kemudian dia berkata padaku sambil menangis
“Sebaiknya bapak secepatnya meninggalkan tempat ini…!”
katanya marah . Akupun keluar kamar memunguti pakaianku yang tercecer diluar kamar dan mengenakannya serta keluar dari kamarnya sambil membawa laptop dan kembali ke kamarku. Sedangkan Fatma terus menangis menyesali apa yang telah terjadi.
Sejak saat itu selama sisa masa workshop, Fatma benar-benar marah besar padaku, dia memandangku dengan tatapan marah dan benci. Aku jadi salah tingkah padanya dan tak berani mendekatinya.
Dan sampai hari terakhir workshop Fatma benar-benar tidak mau didekati olehku. Setelah aku keluar dari kamar hotelnya, Fatma terus menangis menyesali apa yang telah terjadi. Dia tak habis mengerti mengapa gairahnya begitu tinggi malam tadi dan tak mampu dia kendalikan sehingga dengan mudahnya berselingkuh denganku.
Ingat akan kejadian semalam, kembali dia menangis menyesali atas dosa besar yang dilakukannya. Dia merasa sangat bersalah karena telah menghianati suaminya, apalagi pada saat dia mengingat kembali betapa dia sangat menikmati dan puas yang tak terhingga pada saat bersetubuh denganku….
Ya… dalam hatinya yang paling dalam, secara jujur Dia mengakui, bahwa malam tadi adalah pengalaman yang baru pertama kali dialami seumur hidupnya, dapat merasakan kenikmatan orgasme yang berulang-ulang dalam satu malam, Dia sampai tidak ingat, entah berapa puluh kali dia mencapai puncak orgasme, akibatnya dia merasakan tulangnya bagaikan dilolosi sehingga terasa sangat lemah dan lunglai, habis semua tenaga terkuras oleh pertarungan semalam yang begitu sensasional. Dan hal itu belum pernah dia alami selama berumah tangga dengan suaminya.
Suaminya paling top hanya mampu mengantarnya menjemput satu kali orgasme bersamaan dengan suaminya, setelah itu tertidur sampai subuh dan itupun jarang sekali terjadi.
Yang paling sering adalah dia belum sempat menjemput puncak kenikmatan, suaminya sudah ejakulasi terlebih dahulu, meninggalkan dia yang masih gelisah karena belum mencapai puncak.
Dan peristiwa tadi malam, benar-benar istimewa karena dia mampu mencapai kenikmatan puncak yang melelahkan hingga berkali-kali. Ingat akan hal itu kembali dia menyesali diri…, kenapa dia mendapatkan kenikmatan bersetubuh yang luar biasa harus dari orang lain dan bukan dari suaminya sendiri…. Kembali dia menangis……
Dia berjanji untuk tidak mengulanginya lagi dan bertobat atas dosa besar yang dilakukannya. Dan dia akan menjauhi diriku agar tidak tergoda untuk yang kedua kalinya. Itulah sebabnya selama sisa waktu workshop, dia selalu menjauh dariku. Hari terakhir workshop, Fatma begitu gembira karena akan meninggalkan tempat yang memberinya kenangan “buruk” ini dan Dia begitu merindukan suaminya sebagai pelampiasan atas kesalahan yang sangat disesalinya.
Sehingga begitu tiba di rumah, dia memeluk suaminya penuh kerinduan. Tentu saja suaminya sangat bahagia melihat istrinya datang setelah seminggu berpisah. Dan malamnya setelah anak-anak tidur mereka melakukan hubungan suami istri.
Fatma begitu bergairah tidak seperti biasanya, dia demikian aktif mencumbu suaminya. Hal ini membuat suaminya aneh sekaligus bahagia, aneh… karena selama ini suaminyalah yang meminta dan merangsangnya sedangkan Fatma lebih banyak mengambil posisi sebagai wanita yang menerima, tapi kali ini sungguh beda…
Fatma begitu aktif dan bergairah. Tentu saja perubahan ini membuat suaminya sangat bahagia, suaminya berfikir… baru seminggu tidak bertemu saja istrinya sudah demikian merindukannya sehingga melayani suaminya dengan sangat bergairah.
Dan akhirnya suaminyapun tertidur bahagia Namun, lain yang dialami suami, lain pula yang dialami oleh Fatma, malam itu Fatma begitu kecewa, Dia begitu bergairah dan berharap untuk meraih puncak bersama suaminya, namun belum sempat dia mencapai puncak, suaminya telah sampai duluan.
Suaminya mengecup bibirnya penuh rasa sayang, sebelum akhirnya tertidur pulas penuh kebahagiaan, meninggalkan dirinya yang masih menggantung belum mencapai puncak. Fatmapun melamun…… Terbayang olehnya peristiwa di hotel, bagaimana dia bisa mencapai puncak yang luar biasa secara berulang-ulang.
“Uhhh……”
Tanpa sadar dia mengeluh Di bawah alam sadarnya dia berharap kapan dia dapat kembali merasakan kepuasan yang demikian sensasional itu..? Namun buru-buru dia beristigfhar setelah sadar bahwa peristiwa itu adalah suatu kesalahan yang sangat fatal.
Namun….., kekecewaan demi kekecewaan terus dialami Fatma setiap kali dia melakukan hubngan suami istri dengan suaminya. Dan selalu saja dia membandingkan apa yang dialaminya dengan suaminya; dengan apa yang dialaminya waktu di hotel denganku.
Hal itu membuatnya tanpa sadar sering menghayalkan bersetubuh denganku pada saat dia sedang bersetubuh dengan suaminya, dan hal itu cukup membantunya dalam mencapai kepuasan orgasme.
Dan tentu saja kondisi seperti itu membuatnya tersiksa, tersiksa karena telah berkhianat terhadap suaminya dengan membayangkan pria lain pada saat sedang bermesraan dengan suaminya. Semakin betambah hari, godaan mendapatkan kenikmatan dan kepuasan dariku semakin besar karena dia tidak bisa mendapatkannya dari suaminya. Dan akhirnya dia menjadi sering merindukanku. Tentu saja hal ini merupakan siksaan baru baginya.
Itulah sebabnya, satu bulan setelah peristiwa di hotel, Fatma tidak terlihat membenciku. Bahkan secara sembunyi-sembunyi dia sering memperhatikan dan menatapku dengan tatapan penuh kerinduan.
Dia tidak marah lagi bila didekati olehku, bahkan dia tersenyum penuh arti bila bertatapan denganku. Hal ini tentu saja membuatku bahagia Namun perubahan itu, tidak membuat tingkah lakunya berubah.
Tetap saja Fatma menampilkan sosok wanita berjilbab yang anggun dan sholehah. Hingga pada waktu istirahat siang, dimana rekan-rekan sekantor sedang keluar makan siang, Aku mendekati Fatma yang kebetulan saat itu belum keluar ruangan untuk beristirahat dan dengan hati-hati aku berkata padanya
“Bu…, maaf saya atas kejadian waktu itu…!”
Aku berharap-harap cemas menunggu reaksinya…, namun akhirnya dia menjawab dengan jawaban yang sangat melegakan,
“Sudahlah Pak, itu semua karena kecelakaan…, saya juga minta maaf…, karena tadinya menganggap, itu semua adalah kesalahanCerita sex – Terlihat wanita jilbab yang berumur 30an tahun itu sedang duduk di salh satu bangku bus malam. Aku mengenalnya wanita itu adalah salah satu kader partai di kotaku, dia saat itu sedang dalam perjalanan menuju ke Jakarta untuk rapat kerja nasional besok di gedung wanita. Wanita itu kabarnya sendiri selama 7 bulan karena suaminya kerja di luar jawa sebagai pemimpin perusahaan.
Terpaksa wanita berwajah cantik ini memutuskan berangkat sendiri keJakarta,untuk menghadiri Rakornas itu setelah mendapat izin dari suaminya yang berada di Luar Jawa. Semula dia hendak ikut rombongan Kader Wanita Partai lainnya yang mencarter mobil pribadi ke Jakarta,namun setelah berselisih faham dengan ketua rombongan kemarin yang membuatnya jengkel,wanita berjilbab ini akhirnya memutuskan untuk berangkat sendiri, agar rasa jengkel yang dirasakannya reda.
Wanita bernama Dinda ini merasa aman di jalan walaupun dia sendirian, tanpa suaminya. Dengan tubuh terbungkus jubah panjang berwarna hijau dan berjilbab putih lebar hingga menutup sampai pantatnya,Dinda berpikir siapa yang berani usil meggodaku??.
Bus terus melaju menyusuri jalan berkelok di sekitar Magelang. Hujan mulai turun sehingga bus yang ber-AC itu kian terasa dingin. Dinda mengambil Majalah Ummi dari tas,sesaat kemudian wanita berjilbab ini tenggelam dalam lembaran-lembaran halaman Majalah untuk Muslimah itu. Menjelang kota Salatiga Majalah Ummi edisi terbaru itupun habis terbaca. Tak sengaja Dinda’ melirik ke samping teman duduknya yang sekilas nampaknya seorang pemuda.
Ups..hati Dinda tergetar ketika menyadari pemuda di sampingnya ternyata juga sedang emperhatikanya. Pemuda itu terlihat gugup ketika mata Dinda memergokinya. Segera saja dia membuang muka di mata Dinda pemuda itu terlihat cukup baik dan santun ,usianya mungkin sekitar 25 thnan.
Kumpulan Video Bokep Online :
Bokep Jepang , Bokep Barat , Bokep Korea , Bokep Indonesia dan Bokep Asia
Postingan Lainnya
Cerita Seks Perselingkuhan Ketika Mudik
Cerita Seks Menikmati Memek Gadis Desa
Cerita Seks Berawal Dari Sebuah Paksaan
Cerita Seks Korban Salah Sasaran
Cerita Seks Petualangan Geng Joni
Sebagai seorang wanita bersuami yang telah matang berusia 32 th dengan tiga orang anak, Dinda hanya tersenyum melihat kegugupannya. “Mau ke Jakarta dik?’tegur Dinda mengawali pembicaraan..Pemuda itu menoleh dan tersenyum,lantas mengangguk..kemudian dia balik bertanya dengan pertanyaan yang sama kepada Dinda.
Entah mengapa kemudian Dinda menjadi akrab dengan teman duduknya tersebut yang walapun dia seorang laki-laki yang asing. Padahal Dinda bukan seorang wanita yang mudah akrab dengan laki-laki lain sebagaimana Kader Wanita Partai lainnya.
Akhirnya Dinda mengetahui pemuda itu bernama Robby,seorang Mahasiswa di Yogya. Tapi ada perlu sebentar ke Jakarta sehingga dia berada di bus ini,wajahnya ganteng dan sangat simpatik. Dalam perbincangan itu,entah mengapa diam-diam Dinda membandingkan Robby dengan Mas Imam, suaminya yg sejak setengah tahun lalu berada di Luar Jawa.
Dinda melihat tubuhnya sama dengan suaminya,atletis dan tegap namun kalau wajah Robby lebih ganteng dan kulitnya lebih bersih dan putih dibanding suaminya. Bahkan dengan dada berdesir,Dinda akhirnya menyadari kalau wajah Robby mirip sekali dengan bekas pacarnya dahulu sebelum dia mengikuti kajian dan akhirnya menjadi Kader Partai dengan jilbab lebar dana pakaian rapat menutup sekujur tubuhnya.
Selama ini,Dinda memang merasa kesepian,setelah hampir 7 bulan ditinggal suaminya ke Luar Jawa.Walaupun 3 anaknya dapat menghiburnya, tapi Dinda adalah seorang wanita yang masih relatif muda sehingga hasrat biologisnya seringkali mengganggu wanita berwajah cantik ini.
Hanya karena dia menyadari dirinya sebagai wanita berjilbab sekaligus Kader Wanita Partai , hasrat biologisnya tidak menyebabkan jatuh dalam perzinaa. Namun saat ini Dinda merasa terguncang dengan kehadiran Robby yang mirip sekali dengan bekas pacarnya dulu.
Saat ini, seolah Dinda berada di masa awal-awal kuliah dulu,saat pertama kali jatuh cinta dan erpacaran. Sebenarnya Dinda masih mencintai bekas pacarnya itu, hanya karena dia ikut kajian Tarbiyah yang membuat dia memutuskan hubungan dengan pacarnya.
Pacarnya yang sangat kecewa dengan diputusnya hubungan kemudian memilih ke Amerika dan melanjutkan kuliah di sana sementara Dinda kian aktif dalam Kajian kemudian menikah dengan salah seorang anggota Kajian tersebut dan akhirnya menjadi Kader Wanita Partai seperti sekarang ini.
Wanita berusia 32 tahun ini bagaikan kupa keadaan dirinya ketika berbincang kian akrab dengan Robby. Ketika berulangkali mahasiswa ini memuji kecantikan wajahnya, Dinda menjadi salah tingkah. Kader Wanita P ini merasa tersanjung dengan pujian Robby, sebagimana pacarnya dahulu sering menyanjungnya.
“Ah dik Robby,Mbak udah tua..”desis Dinda dengan wajah terasa panas mendengar pujian itu walaupun dalam hati Dinda merasa senang.
“Bener kok mbak..mbak begitu cantik, manis apalagi pakai jilbab seperti ini,jadi kian anggun beruntung deh yang jadi suami Mbak..”kata Robby seraya lekat memandang wajah Kader Wanita P ini “Aihh..dik Robby..udah..udah”seru Dinda gemas,dan tanpa sadar jemari wanita berjilbab ini mencubit lengannya yang membuat Robby meringis.
Namun sesaat Dinda kemudian tersadar,kalau dia adalah seorang wanita bersuami,apalagi dia adalah seorang Kader Wanita P yang mengenakan jilbab. Wajah Dinda terasa memanas ketika wanita berjilbab ini melihat Robby tersenyum-senyum setelah dicubit.
“Jari mbak Dinda…halus..lentik..”desisnya sambil tersenyum..namun Kader Wanita P ini tak lagi menanggapinya.Dinda mulai merasa dia mendapat pengaruh aneh dari pemuda di sampingya itu, sehingga dia begitu mudahnya akrab dengannya, atau mungkin kemiripan wajah Robby dengan bekas pacarnya dulu yang membuat Dinda bagaikan hanyut.
Pukul 9 malam,bus yang Dinda tumpangi telah masuk kota Tegal.Hujan begitu deras di luar bus menimbulkan suara deru yang cukup keras. Wanita berjilbab ini melihat seluruh penumpang bus malam ini telah tertidur lelap,kecuali sopir bus dan konduktur yang dilihatnya tengah bercakap-cakap jauh di depan sana.
Dinda melirik ke sebelah,ibu muda ini melihat Robby pun telah tertidur dengan pulasnya, bahkan tubuhnya miring menghadap ke ara Dinda. Tanpa sadar, Dinda kembali menikmati kegantengan wajah anak muda yang mirip sekali denganpacarnya yang dulu.
Wajah itu terlihat semakin menarik saat terlelap pulas seperti ini. Dengan sedikit menggigit bibir, Dinda mengamati Robby dari rambutnya, wajahnya dan terus tubuhnya yang terbungkus jaket almamater kampusnya. Tapi sesaat kemudian,darah Dinda terkesiap saat mata wanita berjilbab ini menatap celana yang dipakai anak muda ini…
“Ihh!!” desis wanita berjilbab ini kaget ketika Dinda melihat ternyata restluiting celana Robby kini terbuka,padahal posisinya bersandar di kursi dengan menghadap ke arah Dinda.
Badan wanita berjilbab ini gemetar dengan mata membelalak lebar ketika menyadari Robby ternyata tidak memakai celana dalam di balik jeans yang dipakainya,sehingga mata Kader Wanita P ini membentur batang kemaluan Robby yang terlihat jelas dari restluting yang terbuka itu.
Dinda memalingkan pandangannya dengan nafas yang mulai memburu dan dada yang beredegup kencang. Dinda memejamkan matanya rapat-rapat berusaha mengusir bayangan yangdilihatnya tadi,namun justru ingatanya kembali saat dia berpacaran dahulu ketika dia diminta oral sex oleh pacarnya.
Semakin lama justru bayangan itu yang lebih menguasai dirinya. Perlahan Dinda memalingkan wajahnya kembali,sesaat memandang wajah Robby yang masih pulas. Kemudian mata Kader Wanita P ini kembali menikmati batang penis anak muda ini yang terlihat jelas dari restluting jeans yang terbuka itu.
Dinda melihat Penis Robby dalam keadaan tegang dan mengeras yang membuatnya gemetaran. Baaru pertama kali ini Kader Wanita P ini melihat batang penis laki-laki selain milik suami dan bekas pacarnya. Birahi wanita berjilbab ini mulai terpancing saat menyadari penis milik Robby berukuran lebih besar dan panjang dibanding milik suaminya atau bekas pacarnya dulu. Dinda semakin gemetaran ketika tiba-tiba Robby menggeliat dalam tidurnya yang membuat jeans yang telah terbuka restlutingnya itu kian lebar terbuka.
Dinda nyaris terpekik kecil,ketika wanita berjilbab ini melihat setelah jeans itu kian terbuka, penis Robby justru tersembul keluar. Seakan akan memamerkan keperkasaannya kepada wanita berjilbab yang cantik ini.
Setelah beberapa saat berusaha untuk memalingkan dari pandangan yang menggetarkan jantungnya akhirnya saat mata Dinda nanar memandang penis yang mengagumkan itu. Penis Robby yang tegang keras dengan otot yang melingkari pada batang yang besar dan panjang itu kian menambah kesan perkasa, membuat Dinda semakin gemetar.
Ujung kemerahan penis itu terlihat mengkilat-kilat sementara daripangkal penis itu nampak tersembul bulu-bulu kemaluan yang tercukur rapi. Tanpa sadar mata Kader Wanita P ini justru menikmati penis mahasiswa di sampingnya itu.
Beberapa saat kedua mata Dinda menikmati penis Robby yang telanjang di depannya itu sebelum wanita berjilbab ini akhirnya membuang muka ke luar jendela bus dengan wajah yang terasa panas,
Badan Kader Wanita P ini terasa panas dingin gemetaran dan nafasnya mulai tersengal,sementara kemaluan Dinda juga mulai terasa gatal. Dinda memejamkan mata berusaha menekan birahi yang mulai menyerangnya. Ouhhhh Hujan yang deras mengguyur bus yang dinaiki Dinda membuat suasana bus ber Ac itu kian dingin,namun justru badan wanita berjilbab ini terasa panas.
Baru sejenak Dinda memejamkan mata,mendadak wanita berjilbab ini dikejutkan oleh elusan yang merayap di pahanya. Dinda membuka mata dengan releks,namun sedetik kemudian Kader Wanita P ini membeku bagaikan menjadi patung es. Ketika menyadari tangan yang merayap dipahanya adalah tangan pemuda di sampingnya. Badan wanita muda ini menjadi kejang ketika tangan kanan Robby mengelus perlahan pahanya yang masih tertutup jubah hijau yang dikenakannya,sementara Dinda melihat Robby masih terlelap.
Entah kenapa, Dinda hanya mampu menggigit bibir,ketika tangan Robby mulai nakal melepas kancing jubah yang dikenakannya pada bagian perut, (karena kebetulan bentuk jubah yang dipakai Dinda adalah jubah dengan kancing depan ke bawah),sehingga beberapa kancing jubah yang dikenakan Kader Wanita P inipun terlepas.
Badan Dinda kian menggigil,ketika tangan Robby mulai menyusup di balik jubah yang dikenakannya. Perlahan wanita berjilbab ini merasakan tangan pemuda itu mengelus perutnya beberapa kali.
Lantas Kader Wanita P ini merasakan tangan itu pemuda ini bergerak mengelus bagian bawah perutnya sampai wanita ini merasakan celana dalam yang dipakai wanita berjilbab ini tersentuh oleh jari jari tangan Robby. Ingin rasanya Dinda menepis tangan laki-laki kurang ajar yang tengah menggerayangi daerah terlarang wanita berjilbab ini itu.
Namun entah mengapa semuanya terasa beku, tubuhnya hanya mampu menggigil menahan birahi ketika tangan Robby mengelus-elus selangkangannya yang masih terbungkus celana dalam hingga ke duburnya.
Beberapa kali Dinda merasakan kemaluannya yang masih terbungkus celana dalam itu dielus- elus tangan Robby dan diremas-remasnya lembut. Tanpa sadar Dinda justru membuka kedua pahanya kian lebar sehingga tangan Robby kian leluasa menggerayangi kemaluannya yang masih tertutup.
Dinda mulai mendesah perlahan,ketika tangan Robby terasa menyusup ke balik celana dalam yang dikenakannya lantas menarik-narik rambut kemaluannya yang tumbuh lebat tak tercukur. Jemari tangan Robby menyusuri gundukan bukit kemaluan wanita berjilbab ini kian ke bawah hingga sampai celah liang kemaluannya..
Kader Wanita P nyaris histeris menahan nikmat ketika bibir liang kemaluannya itu diusap pelan oleh jemari tangan Robby. Sekian lama daerah tersebut tak tersentuh tangan laki-laki,namun kini diusap oleh tangan laki-laki yang bukan suaminya.
Rasa birahi ternyata telah membutakan kenyataan bahwa tangan laki-laki yang tengah menyentuh kemaluannya bukanlah suaminya. Justru Dinda mulai menggelinjang saat jemari tangan Robby mengelus-elus perlahan bibir kemaluannya beberapa saat. Lantas wanita berjilbab ini merasakan bibir kemaluannya itu dibukanya dan jemari tangan Robby pun segera melesak ke dalam liang kemaluan yang telah mengeluarkan tiga orang anak.
Tubuh Dinda gemetaran dan mulutnya mendesah saat kemudian kelentit dalam kemaluannya disentuh oleh jemari tangan Robby lantas dipilinnya lembut membuat Kader Wanita P ini nyaris terlonjak dari tempat duduknya..
“Ohh..enaaak..sshhh”‘desah Dinda lirih dengan tubuh menggelinjang. Tanpa disadarinya kedua tangan wanita berjilbab ini juga meremas-remas buah dada yang masih terbungkus pakaian dan jilbab sehingga membuat kusut jilbab putih lebar yang dikenakan Kader Wanita P ini.
Dinda tak lagi menghiraukan keadaan bus yang dia tumpangi dan statusnya sebagai Kader Wanita P yang berjilbab serta bersuami. Yang dirasakan Kader Wanita P ini adalah kenikmatan yang menjalar ke sekujur tubuhnya,oleh jemari tangan Robby di liang kemaluannya. “Ahh..sshh…dik Robbya..jangaaan”rintih Dinda lirih namun terasa nikmat luar biasa.
Tubuhnya menggelinjang di kursi bus yang masih tetap melaju itu. Untunglah hujan begitu deras sepanjang perjalanan,sehingga desahan dan rintihan wanita berjilbab ini tertelan gemuruh oleh hujan di luar.
Sembari menggeliat menahan kenikmatan yang dirasakannnya,mata Dinda melirik ke wajah Robby. Namun betapa terkejutnya aku ketika melihat ternyata pemuda ini sedang tersenyum-senyum memandangnya penuh birahi dengan nafas yang memburu.
“Robby!!”pekik Dinda lirih aget. “jangaan..ohhh..dik robby..jangaan” Namun Robby tak menghiraukan pekikan Kader Wanita P ini. Justru wanita ini merasakan jari-jari tangan Robby kian dalam memasuki liang kemaluannya.
Jubah hijau yang dikenakan Dinda tampak menggelembung di bagian selangkangan oleh tangan Robby. Tangan yang terlihat kukuh itu,hanya tampak setengah lengan,sementara telapak tangan dan sebagian lengannya hilang menyusup ke balik jubah yang dikenakan Kader Wanita P ini,bahkan ke balik celana dalam yang dikenakannya
Dinda menjadi semakin kian gila,ketika dirasakannya jari-jari tangan Robby menyentuh dinding liang kemaluannya itu. Rasa nikmat yang luar biasa terasa di sekujur tubuh Kader Wanita P ini yang membuatnya kian tersengal.
Dinda merasakan bagian terlarangnya kian berdenyut- denyut seiring gerakan pinggulnya yang menggeliat penuh nikmat. “ohh ..jangaaaan… jangaan..dik…”desah Dinda lirih. Kader Wanita P ini masih menyadari bahwa dia berada di bus umum sehingga Dinda takut di ketahui penumpang lainnya. Cerita ngentot
Namun derasnya hujan dan posisi tempat duduk mereka tanpa penumpang lainnya di bagian belakang ,membuat kekurang ajaran Robby ini leluasa dinikmatnya
Kader Wanita P ini hanya pasrah dalam kenikmatan,ketika bagian terlarangnya itu diobok-obok Robby dengan tangannya. Mata wanita berjilbab ini merem melek menahan kenikmatan yang luar biasa dalam kemaluannya itu. Hanya desahan lirih penuh nikmat dan gelinjangan tubuh yang kian liar di bangku bus malam ini.
Dinda hampir mencapai puncak kenikmatanku ,ketika mendadak kepalanya yang berjilbab di tarik Robby ke arahnya . Belum hilang kagetnya ,Robby telah menekan kepala Kader Wanita P ini ke arah selangkangannya.
“Aih !!”jerit Dinda spontan ketika wajahnya tertarik ke arah selangkangan Robby. Dinda baru ingat kalau penis Robby tersembul keluar dari balik jeans yang dipakainya,ketika mata Kader Wanita P ini menatap sebatang penis yang besar dan panjang tegak mengeras di depan hidungnya.
Badan Dinda menggigil melihat keperkasaan penis anak muda ini. Wanita ini melihat penis Robby jauh lebih panjang dan besar dibanding penis mas Imam ataupun bekas pacarnya,dan saat ini Robby memaksanya untuk mencium dan mengulum penisnya.
Dinda menggeleng,menolak kemauan anak muda ini sehingga membuatbeberapa kali penis itu elenceng mengenai pipinya setelah Robby menekan kepalaku. Tubuh Kader Wanita P ini mengejang hebat oleh perasaan jijik dan ingin..
“jangaaan dik ..aku nggak mau…jangaaan” pinta Dinda lirih Namun Robby tak perduli. Sekali lagi dia menekan kepala wanita ini agar mau menciumi penisnya. Kali ini Dinda pasrah,seakan tak punya tenaga menolak ketika kepalanya ditekan ke arah selangkangan Robby.
“Uff !!”hanya itu yang sempat keluar dari mulut Dinda,ketika batang penis yang besar dan panjang itu menyumpal mulutnya. Dinda lupa dengan rasa enggan dan jijikku ketika penis yang besar ini berada dalam mulutnya.
Dengan refleks Kader Wanita P ini menjilati penis Robby dengan lidahnya lantas menghisapnya penuh nafsu yang menggelora. Dinda tak lagi memperdulikan lagi kedaannya yang awut- awutaan dengan jilbab yang kusut. Wanita berjilbab ini hanya merasakan keasyikan menghisap penis Robby yang besar dan panjang..enaak..Kenangan ketika mengulum penis pacarnya 10 tahun lalu sekan kembali lagi.
Dalam keadaan Dinda menghisap dan menciumi penis Robby,tangan anak muda ini tetap menggerayangi liang kemaluannya dan memmbuat gerakan- gerakan ritmis seakan sebatang penis memasuki liang kemaluan wanita beranak tiga ini.
Dan Dinda pun membiarkan ketika tangan Robby yang lain menggerayangi dadanya dan meremas-remas bukit didadanya dengan penuh nafsu, yang membuat kusut jilbab putih yang dikenakan Kader Wanita P ini.
Bahkan Dinda merasakan tangan Robby yang meremas-remas dadanya itu,menyusup ke balik jilbab yang dikenakannya lantas membuka kancing- kancing jubah yang dikenakannya di bagian dada,kemudian tangan itupun menyusup ke balik jubah yang dipakai Kader Wanita P ini pada bagian dada.
Tubuh Dinda mengejang tak karuan ketika wanita P ini merasakan tangan Robby merayap di balik BH yang dikenakan wanita berjilbab ini, lantas meremas-remas kedua payudaranya secara bergantian. Dinda semakin menggelinjang saat Kader Wanita P ini merasakan puting susu yangbiasa dihisap kedua anaknya ,kali ini dipelintir pelan oleh jari-jari tangan Robby,wanita ini merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa.
Dinda nyaris memekik-mekik oleh kenikmatan birahi yang sekian bulantak pernah didapatinya sejak suaminya pergi. Namun untunglah mulut Dinda saat ini tersumpal oleh batang penis Robby yang besar dan panjang itu. Robby pun mulai merintih rintih saat penisnya dikulum dan dihisap dengan kuat oleh Kader Wanita P ini.
Namun agaknya Robby masih menyadari semua ini terjadi di bus umum,sehingga Robby berusaha menahan rintihan kenikmatannya agar tidak terdengar penumpang lain.
Saat Robby dan Dinda sedang menuju puncak birahi mereka, mendadak bis Rosalia Indah berbelok ke halaman sebuah rumah makan di daerah Cirebon lantas berhenti. Kedua manusia ini terkejut karena lampu bis yang semula remang-remang dinyalakan hingga menjadi terang benderang.
Dengan kegugupan luar biasa, Dinda segera melepaskan penis Robby yang ada di mulutnya lantas dengan cepat dia membenahi kancing-kancing jubahnya yang terbuka. Jilbab putih lebar yang semula awut-awutanpun segera dibenahi. Wajah wanita cantik kader Partai ini merah padam.
Robby pun dengan bergegas membenahi restluting celana jeansnya sebelum seluruh penumpang terbangun. Tak lama kemudian, kondektur bus segera membangunkan para penumpang dan meminta mereka untuk turun beristirahat. Memang demi keamanan, apabila bus berhenti pada rumah makan, seluruh penumpang diminta utnuk turun.
Dengan agak malas-malasan para penumpang pun satu persatu menuju rumah makan untuk beristirahat atau sekedar ke toilet termasuk Robby dan Dinda. Dinda masih tengah berusaha menyadari keadaan dirinya, ketika tiba-tiba Robby menggamit lengannya.
“Mbak kita turun di sini saja” desis mahasiswa sebelahnya tersebut.
Wanita P yang masih berwajah kemerahan itu mengernyitkan keningnya.
“Saya harus ke Jakarta, ada rapat Partai ” jawab Dinda
“Aah..besok pagi aja ke Jakartanya…..”sergah Robby, lantas tangan ibu muda berusia 32 tahun ini ditariknya bahkan tas yang dibawa Dinda- pun segera diambilnya.
Ketika seluruh penumpang beristirahat di rumah makan, Dinda justru ditarik Robby menuju ke sebuah Losmen terdekat. Entah kenapa, wanita Partai yang alim ini seakan tak kuasa untuk menolak ajakan mahasiswa ini. Bahkan ketika Robby meminta Kartu Anggota Partai yang dipunyainya sebagai tanda pengenal yg diminta petugas losmen, Dinda segera memberikannya.
“jangan curiga pak, kami anggota P dan sudah menikah….ini KTA istri saya, kebetulan dompet saya ketinggalan” kata Robby lantas tanpa kesulitan, petugas losmen yang melihat kealiman Dinda segera memberikan kunci kamar yang diminta. Petugas losmen ini memang yakin kalau pasangan ini adalah pasanagn suami istri, walaupun dilihatnya wanitanya terlihat lebih tua dari laki-lakinya.
Dinda masih tercekam perasaan aneh, ketika Robby telah menutup pintukamar Losmen dan mengunci pintunya. Robby tersenyum penuh nafsu ketika dilihatnya Dinda masih termangu- mangu kebingungan.
“jangan bingung mbak, mbak besok masih bisa ke jakarta. sekarang kita istrirahat dulu.” kata mahasiswa ini sambil melepas jaket almamater yg dipakainya lantas menghampiri wanita P yang cantik ini.
Wanita Partai berwajah cantik setengah meronta ketika tangan Robby tiba-tiba merengkuh tubuhnya lantas memeluknya dengan ketat.” Mbak Dinda…..cantiik sekali !”desah Robby yang kini memeluknya lantas tanpa mendapat perlawanan dari Dinda, bibir mahasiswa ini segera melumat bibir wanita berusia 32 tahun ini dengan penuh nafsu.
Dinda menggelinjang ketika bibirnya dilumat oleh mahasiswa tampan ini. Bahkan ketika tangan Robby menggerayangi dadanya yag masih tertutup jubah dan jilbab putih yang panjang lantas meremas-remasnya,
Wanita Partai ini mulai merintih. Akal sehatnya telah hilang berganti dengan hasrat untuk mendapatkan kepuasan yang sekian bulan tak pernah didapatkannya. Beberapa saat kedua bibir itu saling melumat dengan nafas yang mendengus-dengus, sebelum kemudian keduanya rebah berguling ke atas ranjang kamar losmen itu hingga menimbulkan derit agak nyaring.
Kedua manusia lain jenis ini masih bercumbu dengan hangat di atas ranjang. Tubuh Dinda menggelinjang-gelinjang hebat oleh desakan birahi yang dirasakan wanita ini. Gelinjangan Dinda yang liar ini tenyata menyebabkan jubah panjang yang semestinya menutupi tubuh wanita Partai ini hingga mata kaki, tersingkap sangat lebar hingga ke pinggang dan celan dalam yang dipakainya kini terlihat membuat Dinda terlihat nyaris telanjang.
Saat Robby melepaskan cumbuannya, mata mahasiswa ini melotot lebar melihat keadaan Dinda’. Di kampus Robby, banyak mahasiswi yang aktif sebagai kader wanita Partai . Robby tak pernah melihat tubuh mereka karena tubuh mereka selalu tertutup dengan pakaian jubah panjang hingga mata kaki, tetapi yang dilihatnya malam ini adalah pemandangan seorang kader wanita Partai yang sangat merangsang.
Dinda adalah seorang wanita cantik berusia 32 tahun selalu menutup tubuhnya dengan pakaian panjang yang menutup hingga mata kaki, tetapi malam ini jubah panjang yang dipakainya tersingkap hingga ke pinggang sampai celana dalamnya terlihat. Sepasang betis Dinda memang masih tertutup kaus kaki berwarna krem yang panjang namun sepasang paha wanita berkulit putih mulus ini telanjang hingga ke pangkal pahanya.
Sepasang paha wanita Partai ini terlihat sangat padat dan kencang serta sangat mulus tanpa cacat hingga selangkangannya. Libido Robby semakin menggelegak melihat selangkangan Dinda yang masih tertutup celana dalam warna putih dengan ketat. Celana dalam katun itu cukup tipis untuk memamerkan belahan kemaluan wanita Partai yang sangat montok membukit serta sejumput rambut hitam yang menghiasinya. Celana dalam putih tersebut terlihat mulai agak basah.
Dinda terpekik lirih ketika tanpa diduganya, Robby membuka kadua pahanya lantas wajah mahasiswa yang baru dikenalnya dalam bus dirapatkan pada bagian yang paling dijaganya selama ini lantas dirasakannya bagian kehormatanya ini dicium dan dikunyah-kunyah oleh mahasiswa ini dnegan sanag bernafsu.
Wanita Partai yang cantik ini hanya menggeliat-geliat sambil merintih rintih hebat menahan birahinya, terlabih ketika Robby menarik turun celana dalamyang menutupi bagian tubuhnya yang paling dijaga ini, lantas dikunyah- kunyah kembali oleh mahasiswa ini, Dinda mengerang-ngerang penuh birahi.
Dinda sudah menikah lebih dari 5 tahun, namun baru sekarang inilah kemaluan wanita ini diciumi dan dikunyah-kunyah yang membuatnya terangsang hebat.
Dinda seuadh benar-benar lupa dengan statusnya sebagai istri sekaligus Kader Wanita Partai sehingga wanita ini tak menolak ketika beberapa saat kemudian, Robby yang telah puas dangan kemaluan wanita ini melucuti seluruh pakaian yang elekat di tubuhnya.
Kamar Losmen ini menjadi saksi ketika seorang kader wanita Partai yang alim ditelanjangi oleh laki-laki yang bukan suaminya. Ketika jubah panjang berwarna hijau yang dipakai Dinda sejak dari Jogja dilucuti dan tergeletak di lantai kamar.
Disusul kemudian jilbab putih lebar yang menutupi kepalanya pun juga tergeletak di lantai, lantas celana dalam dalam dan BH juga kini teronggok di lantai. Kaus kaki dan rok dalam yang semula ikut menutupi bagian tubuhnya kini pun teronggok di samping jubah dan jilbab panjang itu. Dinda, seorang kader wanita Partai yang cantik kini telanjang bulat di depan seorang mahasiswa yang bukan suaminya.
Robby terpesona melihat keindahan wanita yang kini terlentang bugil di atas ranjang. Mahasiswa ini nyaris tak percaya melihat dirinya mampu menelanjangi wanita yang semula dilihatanya sangat alim. Sungguh, Dinda adalah seorang wanita yang nyaris sempurna.
Wajahnya lembut mirip Andi Merriem Mattalata, rambutnya hitam ikal dan oanjang tergerai hingga ke pundak. Kulitnya putih mulus dan sangat halus. Sepasang payudaranya juga montok membusung dnegan puting susu kemerahan yang kini mencuat tegak.
Perut ibu muda ini juga terlihat ramping nyaris tanpa kerutan. Kemaluan kader cantik Partai ini sangat montok dengan belahan kemaluan yang kemerahan serta rambut kemaluan yang agak lebat. Disamping paha dan betis yang putih mulusyang kenacng dan padat.
Robby menjadi tak tahan. Mahasiswa ini segera melucuti seluruh pakaian yang melekat pada tubuhnya sebelum kemudian dia menindih Dinda yang tengah pasrah. Dinda sempat melirik penis besar Robby sebelum penis besar dan panjang itu mulai melesak ke dalam liang kemaluan wanita Partai ini.
Dinda mengerang dan merintih kenikmatan saat dirasakannya penis Robbby menyusuri liang kemaluannya kian dalam, dan wanita ini harus membuka pahanya lebar-lebar karena baru kali ini kemaluan wanita berusia 32 tahun ini dimasuki penis yang besar dan panjang sperti milik Robby.
Tak berapa lama kemudian, ranjang losmen itu berderit -derit ketika Robby menaik turunkan pantatnya diatas kemaluan Dinda. Kini Robby i mulai menggerak-gerakkan penisnya naik-turun perlahan di dalam liang kamaluan wanita P sempit yang hangat itu.
Liang itu berdenyut- denyut, seperti mau melumat kemaluannya. Rasanya nikmat sekali. Robby mendektakan mulutnya ke mulut Dinda. Mereka pun berciuman mesra sekali, saling menggigit bibir, bertukar ludah dan mempermainkan lidah di dalam mulut yang lain.
Tangan Robby juga menggerayangi payudara putih mulus yang sudah mengeras bertambah liat itu. Diremas- remasnya perlahan, sambil sesekali dipijit-pijitnya bagian puting susu yang sudah mencuat ke atas. Tangan Dinda membelai-belai kepala mahasiswa ini dengan lembut.
Pinggul wanita Partai yang besar ini digoyang-goyangkan agar Robby merasakan kenikmatan di dalam selangkangannya. Sementara vaginanya sendiri mulai berlendir dan gesekan alat kelamin kedua manusia lain jenis ini itu menimbulkan bunyi yang seret-seret basah. “Prrttt… prrrttt… prrttt.. ssrrrtt… srrrttt… srrrrttt… ppprttt… prrrttt…”
Penis besar Robby memang terasa sekali, membuat kemaluan Dinda seperti mau robek. Vagina wanita berusia 32 tahun ini menjadi membengkak besar kemerah-merahan seperti baru melahirkan. Membuat syaraf-syaraf di dalam liang senggamanya menjadi sangat sensitif terhadap sodokankepala penis mahasiswa ini.
Sodokan kepala penis itu terasa mau membelah bagian selangkangannya. Belum lagi urat-urat besar seperti cacing yang menonjol di sekeliling batang kemaluan Robby membuat Dinda merasakan nikmat yang luar biasa. Meski agak pegal dan nyeri tapi rasa enak di kemaluannya lebih besar. Ia merasakan seperti saat malam pertama.
Agak sakit tapi enak. Lendirnya kini makin banyak keluar membanjiri kemaluannya, karena rangsangan hebat pada wanita Partai ini. Ketika Robby membenamkan seluruh batang kemaluannya,Dinda merasakan seperti benda besar dan hangat berdenyut- denyut itu masuk ke rahimnya.
Perutnya kini sudah bisa menyesuaikan diri tidak mulas lagi ketika saat pertama tadi mahasiswa ini menyodok-nyodokkan penisnya dengan keras.
Dinda kini mulai menuju puncak orgasme. Vaginanya mulai menjepit-jepit dengan kuat penis Robby. Kaki wanita Partai ini diangkat menjepit kuat pinggang Robby dan tangannya menjambak-jambak rambur mahasiswa ini.
Dengan beberapa hentakan keras pinggulnya, Dinda memuncrakan cairan dari dalam lubang kemaluannya menyiram dan mengguyur kemaluan Robby disertai erangan panjang penuh kenikmatan. Setelah itu Dinda terkulai lemas di bawah tubuh berat Robby. Kaki wanita Partai ini mengangkang lebar lagi pasrah menerima tusukan-tusukan kemaluan Robbyi yang semakin cepat.
Tanpa merasa lelah Robby terus memacu penisnya dan sesekali menggoyang-goyangkan pinggulnya. Sepertinya ia ingin mengorek-ngorek setiap sudut kemaluan wanita alim ini. Suara bunyi becek makin keras terdengar karena liang kemaluan Dinda itu kini sudah dibanjiri lendir kental yang membuatnya agak lebih licin.
Dinda mulai merasakan pegal di kemaluannya karena gerakan Robby yang bertambah liar dan kasar. Tubuhnya ikut terguncang-guncang ketika Rudi menghentak-hentakkan pinggulnya dengan keras dan cepat. “Plok.. plokk… ploll.. plookk… crrppp… crrppp… crrrppp… srrrpp… srrppp…” Bunyi keras terdengar dari persenggamaan keduanya itu. “Robby ouhhh pelan, …!” desis Dinda’ sambil meringis kesakitan.
Kemaluannya terasa nyeri dan pinggulnya pegal karena agresivitas Robby yang seperti kuda liar. Akhirnya Robby mulai mencapai orgasme. Dipagutnya leher jenjang Dinda dan ditekankannya badannya kuat-kuat sambil menghentakkan pinggulnya keras berkali-kali membuat tubuh Dinda ikut terdorong. Muncratlah air mani dari penisnya mengguyur rahim dan kemaluan wanita Partai ini. Karena banyaknya sampai-sampai ada yang keluar membasahi permukaan sprei ranjang losmen ini.
Setelah mencapai puncak kenikmatan keduanya terlentang lemas, sementara Dinda belum sepenuhnya menyadari keadaanya. Ketika kemudian kesadaran wanita Partai ini perlahan mulai kembali, Robby mengajkanya kembali bercumbu dan wanita ini tak kuasa menolaknya.
Akhirnya malam ini 3 kali Dinda disetubuhi Robby dan 3 kali pula wanita Partai ini mencapai orgasme yang tak pernah didapatkan. bapak…., setelah saya pikir…, sayapun bersalah karena membiarkan itu terjadi…”.
Dan selanjutnya sambil tersenyum manis, dia mohon ijin padaku untuk istirahat makan siang. Dan meninggalkan diriku di ruangan itu. Sejak saat itu terjadi perubahan drastis atas sikapnya terhadapku, dia menjadi sering tersenyum manis padaku…, bisa diajak ngobrol olehku, bahkan kadang-kadang membalas kata-kata canda yang aku lontarkan padanya..
Tentu saja perubahan ini, menimbulkan pikiran lain pada diriku…, Ya… pikiran untuk bisa kembali menikmati tubuhnya…., tapi bagaimana caranya…?…